SESUAI dengan namanya, Bukit Kelam sejatinya adalah bukit, karena material yang membentuknya adalah batuan keras. Warga sekitar menganggapnya sebagai batu. Mereka meyakini, Bukit Kelam merupakan bongkahan batu terbesar kedua di dunia. Kawasan Wisata Bukit Kelam berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Daya tarik objek wisata alam perbukitan, khususnya kawasan wisata alam, dapat dilihat dari kondisi perbukitan itu sendiri yang memiliki keindahan khas. Bukit Kelam berada diantara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas. Oleh masyarakat sekitar, keberadaan Bukit Kelam dikaitkan dengan legenda Bujang Beji dan Tumenggung Marubai. Bujang Beji dan Tumenggung Marubai merupakan kepala kelompok para penangkap ikan Sintang. Bujang Beji beserta kelompoknya menguasai Sungai Kapuas, sedangkan Tumenggung Marubai beserta kelompoknya menguasai Sungai Melawi. Karena perbedaan hasil tangkapan ikan, muncul niat jahat Bujang Beji untuk menutup aliran Sungai Melawi dengan batu besar. Lalu, ia pergi ke Kapuas Hulu (salah satu kabupaten di Kalbar) untuk mengangkat batu besar yang terdapat di puncak sebuah Bukit di daerah bernama Nanga Silat, dan membawanya ke Sungai Melawi. Namun, di persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, dewi-dewi dari khayangan menertawakannya beramai-ramai. Tatkala mendongakkan kepala mencari asal suara, tanpa disadarinya, ia menginjak duri beracun. Seketika itu juga, batu yang dipikulnya terlepas dan kemudian terbenam di suatu tempat bernama Jetak. Menurut legendanya, batu besar itu kemudian tumbuh perlahan-lahan menjadi sebuah bukit. Dewasa ini, bukit tersebut dikenal dengan Bukit Kelam, sebuah obyek wisata unik dan eksotik yang sangat dikagumi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Dinamakan Bukit Kelam karena batu-batu yang terdapat di bukit tersebut berwarna hitam. Bukit Kelam sendiri sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata lainnya seperti terbang layang dan panjat tebing karena terletak pada ketinggian 50-900 meter dari permukaan laut. Pohon yang tumbuh dikaki bukit umumnya berbatang tinggi, sedangkan dipuncaknya ditumbuhi semak semak. Pada dinding bukit jarang ditumbuhi tumbuhan karena terdiri dari batu terjal sehingga pepohonan yang yang tumbuh dan tertata rapi. Di Bukit ini juga terdapat tumbuh-tumbuhan langka seperti kantong semar raksasa yang oleh masyarakat setempat dipergunakan sebagai wadah untuk menanak nasi, serta terdapat pula anggrek hitam. Hanya saja, kedua tumbuhan tersebut jarang bisa ditemukan. Pendakian ke puncak bukit dapat ditempuh melalui dua cara yakni mengunakan tangga atau melalui tebing batu yang sangat terjal dan menantang. Luas wisata Bukit Kelam sendiri sekitar 520 hektar. Udaranya sangat sejuk sehingga cocok untuk rekreasi keluarga. Di wilayah ini juga memiliki rentetan perbukitan lainnya, Bukit Luit dan Bukit Rentab. Ketika berada di puncak bukit, Anda dapat melihat kota Sintang dari kejauhan. Kesejukan udara di puncak bukit ini dapat membuat kita semakin betah untuk tinggal sejenak. Bagi pecinta alam, puncak bukit ini seringkali dijadikan area perkemahan. Wisata Rohani Bukit Kelam Di sekitar Bukit Kelam, juga terdapat kawasan Wisata Rohani. Kawasan Wisata Rohani ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs Cornelis, MH pada tanggal 3 Mei 2008. Terletak menyatu di dalam kawasan wisata Bukit Kelam, obyek wisata ini turut melengkapi pilihan bagi wisatawan selain menikmati indahnya air terjun dan panorama bukit batu nan indah. Kawasan Wisata Rohani Bukit Kelam ini diprakarsai oleh Keuskupan Sintang sebagai salah satu sarana keagamaan umat di Sintang dan juga Kalbar. Pada hakekatnya Kawasan Wisata Rohani dimanfaatkan sebagai tempat ziarah, berdoa dengan khusyuk, dan untuk melaksanakan retret (pembinaan rohani). Oleh karena itu, biasanya kawasan wisata ini ramai dikunjungi pada hari besar seperti Natal, Paskah dan selama bulan Maria. Di Kawasan Wisata Rohani Bukit Kelam juga dilengkapi sebuah rumah retret bernama Temenggung Tukung. Kawasan Wisata Rohani Bukit Kelam ini terletak lebih kurang 30 km dari kota Sintang. Jika ditempuh dengan kendaraan roda empat akan memakan waktu sekitar 45 menit. Namun perjalanan itu terasa pantas untuk dapat menikmati panorama nan mengagumkan di Kawasan Wisata Rohani Bukit Kelam.
Sumber : http://www.kompasiana.com/richardo/kemegahan-bukit-kelam-di-sintang_5500d32ba333119f6f5124d4
0 komentar:
Posting Komentar